Sunday, December 13, 2015

Langkah Efektif Memulai Bisnis Forex part 2


Berikut detil dari point ke 3 pada tulisan saya sebelumnya.
Bagaimana belajar analisa yang sistematis, efektif dan tepat sasaran? Caranya ada banyak dan beragam, tapi hal2 ini yang dulu saya lakukan sebagai pegawai yg sambil belajar trading forex yang mungkin juga bisa diadopsi oleh teman2 yang masih menjadi pegawai atau memiliki bisnis agar semuanya bisa berjalan selaras. Mungkin silakan dilengkapi klo ada yang kurang atau dikurangi klo ada yang berlebih.


Pada saat saya mulai belajar menganalisa market bersama seorang teman yang juga masih belajar, yang saya ingat dari proses tersebut adalah sebuah pengorbanan dan rasa ingin tau yang besar yang juga diiringi oleh rasa harus bisa yang tinggi tanpa hrs meninggalkan kewajiban sebagai ‘kuli kasar’ (bahasa kerennya oprator lapangan. Hehe). Bagaimana tidak, jam istirahat saya terpaksa dikurangi ditengah kerja tambang yang menguras tenaga dan konsentrasi. Diwaktu bersamaan belajar menganalisa market pun butuh konsentrasi yang tinggi wlwpun tdk terlalu menguras tenaga. Yang saya simpulkan pada waktu itu bahwa cara belajar saya harus tepat sasaran agar efektif. Lalu dari beberapa hal dan cara yang saya lakukan yang saya rasa paling efektif untuk dilakukan para part time trader adalah belajar MEREKAYASA / MAPPING.
Contoh: Sebelum berangkat kerja/buka toko/ apapun itu. luangkan waktu 30menit untuk berhadapan dengan chart. Buka saja satu atau dua pair yang menjadi kesukaan anda. Jangan terlalu banyak krn semakin banyak akan semakin memakan waktu. Lalu buatlah rekayasa/mapping pada market sesuai dengan disiplin ilmu yang anda gunakan (wlwpun dengan segala keterbatasan). Buatlah 2 rekayasa BUY / SELL. lalu buatlah percentage / prosentase / kecendrungan anda kira2 market akan menaik / menurun. Atau anda bisa membuat satu saja apa yang anda yakini setelah menganalisa (contohnya rekayasa BUY). Tapi (Menurut saya) klo membuat analisa hanya satu berarti kurang objektif karena bagaimana bisa kita memutuskan antara dua hal tapi yang kita pertimbangkan hanya satu? Tapi semua ini berpulang kepada diri masing2.
Setelah membuat rekayasa/mapping/rute pergerakan market sesuai disiplin ilmunya masing2 dan memutuskan untuk melakukan transaksi (baik meletakan pending order / fast execution) maka tinggalkan saja dan lakukan hal lain. Tapi jangan lupa juga menganalisa dan meletakan batas kerugian dan batas keuntungan dalam setiap transaksinya. Yang penting menjadi pegangan apapun disipilin ilmu kita rumusnya adalah Time frame BESAR adalah ARAH dan time frame KECIL adalah KOREKSI. Jadi berpeganganlah pada arah/trand dan carilah titik open position pada time frame yang lebih kecil untuk meminimalisir floting. Sering dengar istilah ini “analisa ane udah benar. Tapi market malah mengarah ke SL (Stop loss) ane, trus baru jalan sesuai analisa ane, seakan2 dia tau dimana SL ane makanya disamber duluan”. Mungkin yang perlu diperbaiki dari hal tersebut kita harus menganalisa lebih dalam lagi agar lebih tau mana arah/trand dan mana koreksi.
Dalam setiap proses diatas buatlah catatan2 sendiri terhadap setiap salah dan benar. Dengan demikian kita hanya perlu mengulang apa yang sudah benar, lalu menghindari kesalahan yang pernah kita perbuat. Dan perbaiki terus dan terus. Belajar terus dan terus. FOREX ITU BISNIS YANG BISA DIPELAJARI, jadi tidak ada hubungan sama bakat. Hanya pembelajar yang ulung dan tangguh yang bisa membedakan mana air dan mana minyak.
Lamanya orang belajar forex tidak menentukan kemampuannya kalau belajarnya DOING NOTHING (Sekan belajar tapi sesungguhnya ga belajar) karena tidak ada pola pembelajaran yang dijalaninya. Hanya fokus BUY / SELL. padahal menurut saya keputusan buy / sell bisa diambil setelah kita menganalisa lebih dalam sebuah pair. Jadi ketika berhadapan dengan market yang pertama ada diotak kita jangan kata2 ‘buy / sell’ tapi ANALISA terlebih dahulu baru kemudian memutuskan. Kesalahan kebanyakan kita (seperti yang sering saya sebut) biasanya terbalik. Baru analisa 5 menit langsung memutuskan transaksi. Setelah itu rela nunggu berjam2 tanpa berbuat apa2 demi nungguin floting minus. Ini bisnis bung.... Hehe.
Tadi pagi ada yang tanya. “berapa lama dari mulai belajar sampai saya bisa menguasi teknik analisa yang saya gunakan?” Saya lupa tepatnya. Tapi seingat saya itu tidak lebih dari 2 tahun karena tidak lama setelah itu saya resign dari tambang kemudian pulang ke Indonesia lalu berkarir dibidang ini. Saya juga sampaikan bahwa satu atau dua tahun itu waktu yang sudah cukup kalau kita fokus pada satu sistem. Tapi 5 atau 10 tahun pun tidak akan cukup klo anda ingin menguasai banyak teknik. Ada filosofi kungfu yang perlu kita renungi dalam hal ini. “Lebih baik melatih satu jurus seribu kali, daripada melatih seribu jurus satu kali”.
Jadi lamanya orang didepan layar komputer tidak menjadi jaminan orang tersebut akan lebih pandai dari yang ngintip sesekali. Yang menentukan adalah seberapa sistematiskah cara belajarnya. Seperti lamanya orang berada dalam bisnis forex tidak bisa menjadi ukuran kesuksesannya karena yang menjadikan seseorang berhasil dalam bidang ini bukan ‘berapa lamanya’ tapi “berapa efektif langkahnya”. Jadi klo teman2 simpulkan dari beberapa tulisan saya sebelumnya pasti teman2 mendapatkan benang merahnya. Bahwa orang yang sudah 5 tahun dalam dunia forex kehidupannya belum tentu lebih baik dari seorang penjaga warnet yang baru 1 tahun mengenal forex. karena yang 5 tahun doing nothing dan selalu loss, loss, loss dan MC. Dan yang baru satu tahun perbulannya sudah bisa rutin mendapatkan 400USD dari forex. Dalam dunia bisnis ini bukan seberapa banyak uang anda, karena itu semua bisa habis. Bukan juga seberapa ganteng wajah anda, karena itu ga ada pengaruhnya. Tapi seberapa tepat langkah anda. Itu!!! ‪#‎SalamSefur‬. He

Langkah Efektif Memulai Bisnis Forex part 1


Dengan alasan kebutuhan primeir yang belum bisa dicukupi dari dunia trading, beberapa sahabat ada yang kemudian memulai bisnis-nya atau kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau2 yang masih semangat ini lalu bertanya bagaimana caranya bisa berbisnis / bekerja tapi tetap bisa belajar trading agar suatu saat bisa mandiri.
Perlu dicatat bahwa belajar trading / menganalisa market itu banyak sekali caranya, dan belum tentu yang ini lebih benar dari yang itu dan yang itu lebih hebat dari yang ini. Semuanya kembali menyesuaikan ke diri masing2 mana yang lebih cocok dan memungkinkan untuk dilakukan. Yang akan saya tulis ini adalah sesuai pengalaman saya dulu sebagai part time trader krn masih harus bekerja menjadi oprator lapangan di salah satu perusahaan tambang disalah satu negara.

Apa yang penting bagi saya dalam belajar apapun termasuk bisnis forex? Bagi saya yang terpenting dalam proses belajar adalah SISTEMATIS (dlm konteks lain disebut sistematika). Bagaimana cara anda memutuskan untuk membeli sebuah buku dan bagaimana cara anda membaca buku tersebut?
A. Dengan melihat / menggambarkan isi buku dari judul-nya
B. Dengan melihat desin cover yang bagus.
C. Atau cukup dgn mengenal penulisnya kemudian anda beli tanpa anda butuh isi bukunya
Dari tiga pilihan pertanyaan diatas menurut saya ada sistematika membaca buku yang lebih tepat dalam kita memutuskan untuk membeli sebuah buku dan bagaimana cara membacanya. Yaitu dengan melihat gambaran umum isi buku dengan membaca sinopsis singkat tentang buku (biasanya ada di cover belakang buku). Lalu kemudian membaca daftar isinya. Dengan dua hal tersebut saya akan tau apa yang akan saya peroleh dari buku tersebut klo saya membeli. Itulah cara yang sistematis dalam membeli dan membaca buku. Tidak dengan membacanya bab demi bab agar sy bisa memutuskan akan membeli atau tidak krn terlalu lama dan tidak efektif. Dalam bahasa lain belajar yang sistematis itu yang urut mulai dari A, B, C, D s/d Z. Jadi kita tau apa yang mau kita pelajari, caranya, dan sudah sampai mana pelajaran kita.
Waktu awal saya mengenal dunia trading dunia belum semudah sekarang ini, bersyukurlah anda yang mengenal dunia trading dengan segala kemudahannya seperti sekarang. Saat saya belajar dulu untuk mengetahui apa itu trading dll saya harus rela pergi 3 jam ke kota terdekat untuk ke perpustakaan milik salah satu fakultas ekonomi disalah satu universitas di Australia. Sekarang anda cukup dengan googling di yahoo, menuliskan apa yang anda cari lalu keluar semua jawabannya. Maka, syukurilah perkembangan zaman yang ada dengan membuat sebuah pola yang sistematis dalam belajar forex.
Menurut sistematika belajar yang pernah saya jalani inilah hal2 yang perlu anda ketahui sebelum terjun bebas dalam belantara bisnis ini.

1. Kenali dulu apa itu FOREX secara detil
2. Kenali segala macam bentuk dan teknisnya. Seperti apa itu pair, bagaimana cara transaksi, apa itu management, apa itu spreed dlsb.
3. Mulai belajar menganalisa.
4. Kenali diri anda dihadapan market.
5. Anda bisa melakukan apa yang anda mau.

Soo sorry, krn sy janji pada seorang sahabat untuk menulis tuntas hal ini sebelum masuk rapat sesi pertama tapi sepertinya sekarang waktunya mepet, saya sudah harus sudah masuk sesi pertama rapat. Saya akan lanjutkan dijam makan siang nanti dengan menitik beratkan bahasan pada teknis point ke 3. Saya tidak akan menuliskan bagaimana teknik analisanya tapi titik beratnya pada apa dan bagaimana belajar menganalisa market dengan sistematis agar pembelajaran kita bisa efisien dan efektif. Semoga berkenan. ‪#‎Bersambung‬. Hehe

Thursday, December 10, 2015

Forex dan Hidup



Barusan mendapat telpon dari seseorang ibu, meminta saya menasehati pasangannya tentang banyak hal. Jujur bukan saya ga mau tapi. Pertama: saya bukan merried consultant. Kedua: Saya merasa tidak pantas menasehati orang sedangkan saya org yang banyak sekali kekurangannya. Jadi saya lebih memilih untuk menuliskannya di wall ini karena dari informasi yang didapat sang papah (yg tdk minta saham tersebut) selalu membaca tulisan2 saya. Dengan sukarela saya hrs mengundur agenda piknik kami sekeluarga krn hanya ingin menulis hal ini. Semoga bermanfaat ya.

Tulisan ini saya dedikasikan bukan untuk menilai orang lain tapi untuk menilai diri kita sendiri. Yuk,, sama2 kita jujur pada diri sendiri dan hati nurani kita untuk menilai diri kita (bukan orang lain). Karena itu kunci sukses bisnis apapun dan itu kunci kedamaian diri.
Klo temen2 suka tanya kenapa saya menasehati orang kok beda2. Yang ini suruh fokus ke forex aja. Yang ini suruh fokus ke forex + diminta fokus ke bisnis juga. Yang lainnya diminta fokus ke kerjaan + forex. yang lainnya lagi diminta kerja aja dulu yang baik nanti baru trading lagi bahkan ada yang saya minta untuk berhenti. Yuk.. mati sama2 kita nilai diri kita sendiri dengan jujur. Please jangan digunakan untuk menilai orang lain ya..
A. Forex dan hidup lebih. 
Dalam point ini agaknya tdk perlu banyak diulas karena saya yakin beliau2 yang sudah ada pada lavel ini ilmunya sudah jauh diatas saya yang Cuma semangat berbagi aja tapi ga pinter2 amat. ‪#‎SaveGagalSarjana‬. he
B. Forex dan hidup cukup.
Kalau dari berbisnis forex kita sudah mampu dalam kategori cukup dan bisa menghidupi keluarga kita (bagi yang sudah berkeluarga) / diri kita sendiri (untuk yg masih jomblo / kuliah dll) kita hanya butuh sedikit lagi kesabaran serta ketelitian untuk bisa berjaya dibidang ini. Saatnya anda harus berjuang terus jangan pernah merasa cukup. Lihatlah mereka yang berada diatas kita agar selalu semangat. Tapi saatnya kita harus bersyukur lihatlah mereka yang belum seberuntung kita. Dengan itu kita bisa menjadi pribadi seimbang antara usaha dan syukur. Effect positifnya adalah ketika dihadapan chart kita jadi orang yang ‘eling’ atau sadar diri dan tdk tergesa2.
Pernah perhatikan para pengemudi kendaraan (motor / mobil) yang selalu ingin berada diantrian paling depan ketika lampu merah? Klo kita perhatikan biasanya setelah mereka ada didepan maka mereka akan lengah bahkan tdk lagi memperhatikan lampu merahnya bahkan sebagian lainnya langsung sibuk bermain handphone dan belum jalan kalau belum di klakson oleh kendaraan yang dibelakangnya. What’s the point? Biasanya commfort zone membuat orang lengah. Saat anda sudah merasa cukup maka terus lah berbenah diri untuk terus maju.
Hidup cukup itu seperti apa sih? Kan standart nya beda2? Yang saya maksud hidup cukup adalah dimana kita sudah bisa memenuhi kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan. Klo ada sisa bisa untuk beli mobil, rumah apartement, condotel dll ‪#‎Eh‬.. Hehe. ‪#‎Kidding‬.
C. Forex dan hidup kekurangan. 
Kalau dari berbisnis forex ini kita belum konsisten dan akumulasi pendapatan bulanannya masih kurang saya selalu menyarankan untuk tetap semangat dan mulai lah bisnis lainnya. Anda punya kulkas kan? buatlah es lilin. Atau klo anda pinter masak / istri kenapa ga buka warung nasi uduk diwaktu pagi? Kenapa ga jualan online? Kenapa ga A, B, C, D s/d Z? Banyak yang bisa dilakukan untuk bisa sampai kepada taraf cukup pada point B. Klo setelah kita jujur pada diri sendiri dan merasa kurang maka tetaplah semangat untuk melakukan banyak hal. Lakukan hal2 yang bisa menghasilkan insyallah dengan demikian beban dan pressure ketika dihadapan chart itu akan berkurang dan biasanya pola trading kita malah lebih baik dari yang terus menerus dihadapan chart karena pastinya kita lebih me-manage waktu dan otak kita lebih waras dan yang terpenting adalah kita sadar untuk tidak mem-mubazirkan uang dalam forex.
D. Forex dan hidup serba kurang bahkan minus. 
Kalau dari berbisnis forex penghasilan kita tidak cukup bahkan selalu minus setiap bulannya. Harus pinjam sana sini, harus gadai ini itu dll. Saya menyarankan berhentilah sejenak dari aktifitas bisnis forex ini. Bekerjalah dulu. atau buka lah usaha lainnya dulu. karena klo anda bertahan biasanya effect nya negatif terhadap banyak hal. Dari banyak yang saya dengar paling kurang ribut suami istri, perceraian dll. Bukan hal yang salah klo pasangan kita (suami / istri) klo dalam posisi ini kemudian kita diminta untuk berhenti melakukan bisnis forex. mereka benar. Karena bisnis APAPUN itu pasti tidak akan dipertahankan klo selalu minus dan minus bahkan perlahan mengurangi aset2 warisan yg sdh ada sebelumnya. Itu sangat tidak sehat. Berfikirlah jernih. Ini bisnis dan kita harus realistis mengahadapinya. Namun demikian bukan berarti kita menyerah. Tapi dalam posisi ini kita mundur beberapa langkah untuk kemudian berlari cepat mengejar bahkan mendahului yang lain. Berbesar hatilah. Jujurlah pada diri sendiri. Karena hanya dengan itu kita bisa sukses dlm bidang apapun.
Klo dalam posisi ini kita masih bertahan bahkan bertahun2 demikian maka menurut pendapat saya anda un-fair (tidak fair). Anda rela membiarkan keluarga anda hidup benar2 seadanya sedangkan tidak ada usaha lebih selama ini untuk anda merubah pola lama bisnis forex anda. bahkan mengerjakan yang lain pun anda enggan. Itu namanya anda DOING NOTHING. (seperti melakukan sesuatu padahal tidak melakukan apa2). Ayo... kita berubah. Kita maju bersama2. Lupakan masa lalu untuk menatap masa. Hari kita masih jauh. Anak2 kita masih kecil. Mumpung badan masih sehat. Istri masih cantik yuk berubah.
Jujur jangankan orang disekitar anda, istri, orang tua, anak, mertua, tetangga dll. Saya sendiri pun sedih klo mendengar cerita ada orang yang habis2an dalam forex bahkan minus. Bahkan tidak kira2. Minusnya jauh dibawah batas kemampuan. bukan berarti tidak mungkin karena tidak ada yang tidak mungkin. Tapi semuanya akan menjadi tidak mungkin klo kita tidak merubah pola hidup, pola pandang, pola bisnis dll.
Belajarlah dari permainan sepak bola. Saat sebuah team sepak bola bermain perhatikanlah polanya.
1. Mereka bermain defensif/bertahan saat mereka sudah unggul sambil sesekali mencari peluang serangan balik untuk bisa menjauhkan jarak kemenangannya dan mengamankan point.
2. Mereka bermain agresif saat team-nya kalah untuk merebut kemenangan sambil memperkuat pertahanannya agar tidak kebobolan lagi.
JUJUR KEPADA DIRI SENDIRI menjadi kunci kesuksesan siapapun, dimanapun, sampai kapanpun. Maka yuk... sama2... kita jujur pada diri kita sendiri. Mumpung akhir pekan kita pakai untuk muhasabah/evaluasi diri dan bisnis kita selama ini. Setelah kita sadari semuanya mari sama2 berubah. Bukan untuk siapa2. Untuk diri kita, orang terdekat kita, dan untuk kita semua sebagai teman seprofesi. ‪#‎SaveDiriDanKeluarga‬

Tuesday, December 1, 2015

Konsistensi itu masalah prilaku


+Pak selama ini saya trading mc terus, kadang-kadang profit tapi lbh sering loss-nya. Mulai dari modal 10 dolar sampe 2000 dolar semuanya abis. Sekarang saya lagi ngajuin pinjaman ke bank semoga aja dengan mulai dari modal gede saya bisa konsisten kayak pak tatang. Saya minta doanya pak.


-Saya termasuk orang yang berpendapat bahwa konsistensi itu bukan masalah jumlah modal. Konsistensi itu masalah prilaku, berapapun modalnya. Jadi menurut saya klo kita sudah memandang benar bisnis ini dengan menggunakan management dalam melakukannya dan disiplin ketika menjalankannya maka berapapun modalnya akan kita perlakukan dengan profesional. Management itu bisa membangun sesuatu mulai dari kecil menjadi besar. Tidak ada satu bisnis pun didunia ini yang tdk dimulai dari ‘ZERO’ sebesar apapun bisnis tersebut, yang membedakan adalah starting pointnya.
Konsistensi/Disiplin itu harus dilatih dan tidak bisa datang begitu saja karena secara psikologi manusia itu tdk stabil karena banyak faktor, karena itu kita harus berlatih. Konsistensi/disiplin itu tdk bisa datang begitu saja. Besaran modal menjadi hal yang relatif (menurut saya). Bagi beberapa orang modal 50.000USD itu kecil, tapi bagi sebagian lain itu besar. Jadi masalahnya sebenarnya ada di prilaku kita. Klo kita memperlakukan modal yang kecil dengan benar maka yang kecil bisa menjadi besar. Saya sering lihat kok teman2 yang suka upload gambar from 100USD to 10.000USD dlsb. Tapi kebalikannya, saat prilaku kita salah maka se-BESAR apapun modalnya maka akan habis tak bersisa.
Dalam dunia trading pendapat bahwa ‘klo modal besar akan bisa lebih disiplin’ itu tdk sepenuhnya salah tapi tidak bisa dibenarkan juga. Semuanya akan berpulang kepada PRILAKU pribadi kita dihadapan market. Adapun pendapat bahwa ‘klo modal besar dgn target yang lbh kecil itu lebih meringankan beban pesikologi’ saya sangat setuju. karena dalam kondisi tersebut pasti tekanan berkurang dan prilaku kita menjadi sehat dihadapan market. Jadi berapapun modal kita yang perlu diperhatikan adalah PRILAKU kita. Karena market tidak peduli siapa anda, berapa modal anda, kelahiran tahun berapa, seganteng apa anda dlsb.. yang dia tau bahwa dia akan melumat habis siapapun yang memPERLAKUKAN dirinya (market) dengan salah dan akan membayar mahal setiap PRILAKU yang benar terhadap dirinya (market). Jadi perbedaan antara orang profesional dengan yang kurang profesional ada di PRILAKU. Kejar2an terhadap market, tidak menggunakan management ketika menghadapi raksasa bernama market, tidak mengatur waktu istirahat dlsb itu salah satu indikasi bahwa ada prilaku kita yang salah yang mengakibatkan tekanan berlebih. Berbeda dengan orang2 yang profesional yang ‘terkesan’ acuh tak acuh terhadap market. Melakukan transaksi hanya dlm kondisi market yang dia mengerti saja. Setiap transaksi membatasi setiap keuntungan dan kerugian dll. Dkk.
Jadi apa yang perlu dilakukan klo modal kita kecil? Yang perlu dilakukan adalah menjaga konsistensi/disiplin terhadap rule yang sudah kita buat masing2. Saya lihat banyak kok teman2 yang berhasil menuju kesana. Tapi ini memang butuh kesabaran dan usaha yang lebih. Contohnya: Saya adalah orang yang gagal sarjana, karena sadar saya gagal sarjana dan punya kekurangan di starting point dengan teman2 lain yang sudah sarjana ketika dihadapkan oleh dunia kerja, maka saya sadar betul bahwa saya harus berusaha lebih keras dari para sarjana tersebut. jadi tidak perlu berkecil hati tapi juga jangan berbangga diri. Diri kita masing2lah yang tau akan kualitas pribadi kita. Dan jujur dengan diri sendiri menjadi kunci kesuksesan siapapun. Setiap kita punya kesempatan yang sama untuk sukses. ‪#‎SalamSefur‬. He