Thursday, January 21, 2016

forex itu seperti lautan



Mengutip pernyataan dan perumpamaan yg sangat baik dari seorang sahabat. "forex itu seperti lautan, kamu tabur garam berjuta ton ke air laut tetep rasanya asin... kamu ambil berjuta ton garam dari laut.... laut juga tetep rasanya asin.."


Kita serupa buih dalam lautan. Tdk ada alasan untuk menyombongkan jumlah balance yg kita miliki krn itu hanya debu dipadang pasir. Apalagi ada yg beranggapan bahwa dgn balance-nya (yg Sebenarnya tdk seberapa) itu bisa menggerakan bahkan merubah arah market. ‪#‎Hellllloooow‬. ‪#‎NewbieManaLagiYangKauDustai‬? Hiks.
Dunia bisnis forex itu mampu 'menelan' siapapun tanpa sisa tanpa peduli sebanyak apa hartanya. Tapi dunia bisnis forex ini juga yg akan membayar cash siapapun yg mau bekerja keras dan cerdas dan mampu menaklukan hawa nafsunya.


Dia serupa lautan yg berapapun kau tebar garam didalamnya tdk akan mempengaruhi kadar asinnya. Dan berapa ton pun kau ambil garam darinya itupun tdk akan mengurangi rasa asinnya. Jadi tdk perlu sombong dan menepuk dada berlebihan ketika kita win. Dan tdk perlu berkecil hati saat kita loss. Krn apa yg kita dapat pagi ini bisa jadi hilang sore nanti. Dan apa yg hilang disiang ini bisa jadi kita dapat gantinya dimalam hari nanti. Menjaga psikologi/emosi menjadi bahkan penting dlm bisnis ini. Yg penting diperhatikan adalah kita hrs memiliki penghasilan dari bisnis yg kita jalani. Bukan justru menjadi 'donatur tetap' diasinnya lautan.
Tdk perlu buru2 dlm mengambil keputusan. Butuh kesabaran extra dlm mengarungi lautan menggunakan kapal kecil. Butuh kesabaran, ketelitian dan daya juang yg lebih saat kita tau bahwa perahu kita tak sebesar yg lain mengarungi lautan yg asin ini.

Tapi anda perlu berbesar hati karena dalam bisnis ini besaran perahu tdk menjamin seseorng akan berhasil sampai kepulau tujuan. Pintar2lah melihat arah angin dan potensi diri. Lautan bukanlah tempat anak2 bermain. Dan hanya lautan dgn gelombang yg tinggi yg dpt menghasilkan pelayar2 yg tangguh. ‪#‎SelamatBerlayar‬

Wednesday, January 20, 2016

Saya adalah seorang trader forex


Saya adalah seorang trader forex. Saya bukanlah yg terhebat dan terbaik dari kebanyakan kawan2 seprofesi, tapi 90% penghasilan saya didapat dari bidang bisnis tersebut. Tahun ini adalah tahun 'kesekian' sy mengenal, mempelajari, dan melakukan bisnis ini. Saya adalah anak ke dua dari 3 bersaudara. Lalu apakah dari semua apa yg sy dapatkan lalu sy mengajari adik / kakak / saudara sy yg lain tentang bisnis yg saya tekuni selama ini? Tidak sama sekali.


Bidang bisnis apapun terlebih dlm dunia trading itu butuh keseriusan. Butuh kerja keras. Butuh passion. Butuh kemauan yg tinggi yg bukan sekedar mau. Butuh kesabaran, ketabahan, ikhtiar, dan masih banyak lg faktor pendukung sebagai penentu apakah seseorang akan berhasil dibidang ini atau sebaliknya. Ini bukan dunia latah dan dunia ikut2an. Ini dunia bisnis yg demikian serius.
Sy sdh melewati masa2 dimana org mencibir profesi aneh ini pada 'tahun itu'. Sy jg sdh melewati fase dimana dibilang haram, murtad dll, krn masa itu blm seperti sekarang. Sy sdh melewati beberapa musim yg berbeda sampai akhirnya org mengakui bahwa ternyata sy benar dan bisa membuktikan apa yg sy yakini benar.


Tapi wlwpun demikian tdk satu org pun dari keluarga saya / istri yg kemudian dididik dgn sungguh2 menjadi seorng trader professional. Krn itu semua hrs dimulai dari diri kita sendiri yg kemudian dibuktikan oleh waktu. Kedekatan persaudaraan sama sekali tdk bisa membuat seseorang secara tiba2 sukses. Pertalian darah juga sama halnya demikian. Itu pun sy berlakukan terhadap istri sy sendiri. Lama sdh saling mengenal tapi sy hrs tau sampai mana keseriusan dia untuk belajar, kesiapan mental, kesiapan material, kesiapan jiwa dll. Krn sy tdk mau ada yg disebut dgn 'gembos ditengah jalan'. Bagi saya "Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai". Krn itu butuh kebulatan tekad sebelum memutuskan krn kita akan memasuki rimba tak bertuan. Hanya org terlatih yg sdh diuji oleh wkt yg dapat sampai ketujuan akhirnya.


Tapi dalam iklim kekinian dimana banyak temen2 trader yg masuk dlm dunia bisnis ini dari pintu yg salah, maka pastikanlah bahwa anda " tersesat dijalan yg benar". Krn itu lbh baik daripada "merasa benar dijalan yg sesat". Jadikanlah diri kita masing2 contoh positif terhadap pelaku pasar bukan justru sebaliknya.


Menjadi trader itu ga ada sekolah (formal)-nya. Tapi ujiannya setiap hari dan seumur hidup. Seperti lomba lari maraton yg diikuti ribuan peserta. Sebagian gugur krn banyaknya godaan sepanjang perjalanan seperti warung2 nasi padang, sebagian lainnya tersesat krn tdk tau arah, sebagian lainnya kehabisan 'tenaga' dan kesabaran sebelum sampai garis finish. pada akhirnya hanya akan terpilih beberapa pemenang saja dlm lomba tersebut. Dunia bisnis ini benar2 butuh komitmen yg tinggi dan senantiasa terjaga.


Mungkin teman2 ada yg ingat guru SD sy yg kemarin baru saja tutup usia dan jenazahnya minta sy yg mandikan?!. Beliau adalah org yg sy sangat hormati tapi ketika beliau minta diajarkan dgn alasan agar biaya berobatnya tdk lg membebani siapapun tegas sy menolak. Beliau jg meminta anaknya agar diajarkan tapi dgn segala hormat sy juga tdk bisa menerima. Karena sy sama sekali tdk mau ada org yg nanti akan hancur 'ditangan' sy hanya krn tdk kuat, tdk sabar, ingin cepat kaya dll.

Krn sebagaimana banyaknya reward dari dunia bisnis ini tapi punishment dari bisnis ini tdk terhitung dgn jari. Ini bukan dunia main2. Bukan sekedar klik sana klik sini. Ini justru bisnis yg paling complicated. Hanya org yg benar2 bisa menguasai dirinya dan menakhlukan hawa nafsunya yg bisa survive dan menikmati pulau tujuan. Angka matematikanya menunjukkan bahwa jumlah org seperti itu ada satu berbanding seribu. Semoga kita semua terpilih menjadi yg satu. ‪#‎SalamSepur‬

Friday, January 15, 2016

Bacalah, berlapang dadalah



Bacalah, berlapang dadalah, krn sesungguhnya sy menyayangi kalian semua. Siapapun itu. Apapun yg anda sudah/akan perbuat terhadap saya.

Menurut saya tdk ada yg salah dari materi apa yg sy tulis pagi tadi. Klo anda kemudian memaki, menghujat, dan mem-bully saya maka bisa jadi justru ada yg salah didiri anda atau bisnis yg sdng anda jalankan. Selama ini saya memilih diam tapi sekarang sy memilih melawan dgn cara saya. Tdk ada masalah anda bilang sy bodoh, pencitraan, koping, kampret dll. Krn setiap langkah pasti punya konsekuensinya masing2.

Saya hanya mencoba menjernihkan suasana agar tdk ada lagi yg tertipu dan ruang gerak penipu semakin sempit lalu kemudian hilang. Karena menurut saya dari banyak faktor yg membuat seorang trader itu sulit sekali berubah adalah mindset yg sdh demikian jauh keluar jalur. Kenapa demikian? Karena dari apa yg saya amati dunia trading forex di 15tahun belakangan masuk dari pintu yg salah. Dia masuk dari pintu2 hitam seperti investasi bodong, penipuan berkedok bisnis, arisan, dll. Krn itu maka citra dunia bisnis ini mulai menghitam belakangan ini.

Dari survey sederhana yg saya lakukan sendiri, dari 30org yg saya tanya sejak kapan dan darimana mengenal forex? Apakah dari pintu edukasi / bermula krn awalnya ditipu org dgn berbagai macam bungkusnya?! Dari 30org tersebut hanya 3 yg mengenal melalui edukasi, sisanya krn awalnya ditipu. Yg lbh mengenaskan lagi dari 3org yg mengenal forex melalui edukasi 2 diantaranya ikut2an gaya 27org lainnya yg terkesan lebih mudah, bisa cepat kaya, dll. Hanya 1 yg selamat.
Itulah kenapa banyak dari kita yg sulit sekali berubah padahal sdh jelas prilaku bisnis anda merugikan dan sdh membuat anda nyaris 'tenggelam'. Padahal anda tau letak kesalahannya dan anda tau persis jalan keluarnya. Tapi anda lebih mengedepankan ego yg jelas2 ego adalah salah satu dari sekian banyak faktor yg membuat orang hancur.

Itulah alasan knp banyak dari tulisan yg bernada mem-push kita semua untuk berubah dan berubah. Ketahui posisi anda, jujurlah pada diri sendiri, dan berubahlah kearah yg lbh baik. Sayangi keluarga terkasih anda. Mereka adalah harta yg tak terhingga.

Pada akhirnya tulisan saya hanyalah sebuah tulisan yg tdk akan merubah apapun sekecil apapun krn keputusannya akan berpulang Ke diri anda masing2. Sy hanya sedikit membantu memetakan lalu memisahkan antara mana air dan mana minyak. Dgn harapan semoga atmosfir perlahan mulai berubah kearah yg benar dan banyak teman2 yg kemudian sadar dan berubah. Wlwpun dgn begitu sy dibilang macam2 sama sekali tdk masalah. Saya memang bukan apa2 dan siapa2. Sy hanya teman anda yg peduli dengan anda. Siapapun anda. Senang berteman dgn kalian semua. I love you all everyone.