Friday, October 30, 2015

Kenapa saya menyarankan untuk ‘alih profesi’ dalam beberapa kasus?

(Baca perlahan semoga ada hikmah yang bisa diambil. TQ)
Kenapa saya menyarankan untuk ‘alih profesi’ dalam beberapa kasus?
Dalam beberapa kasus kadang saya menyarankan untuk terus belajar dan mengatur pola bisnis dalam forex. Dalam kasus lainnya saya memberi saran untuk berhenti sejenak dari dunia forex dan mencari pekerjaan dulu. Dalam kasus lainnya lagi saya meminta untuk istirahat sebentar dari kegiatan trading, dlsb... mengapa demikian? Karena saran kepada si A belum tentu cocok dengan si B dan si C dan si D. Semuanya bergantung kepada substansi/inti masalahnya. Jadi masalah itu bisa dipecahkan dengan tepat krn sesuai sasaran.
*Saya menyarankan si A agar tetep bertahan dan terus belajar karena dia menggunakan management yang benar dan uang oprasional/dapur dia aman. Krn itu saya sarankan demikian
*Saya menyarankan si B agar berhenti sejenak dan cari pekerjaan lain krn saya lihat fokus dia dalam bisnis ini salah dan klo tetap begitu terus dia akan terus tenggelam lebih dalam dan lebih dalam lagi krn itu saya mengalihkan fokusnya dulu untuk mencari penghidupan dibidang lain dulu.
*saya menyarankan si C agar istirahat dulu krn saya lihat mindset dan management dia sdh baik tapi secara psikologi dia porak poranda maka butuh piknik dan istirahat sejenak untuk menjernihkan fikiran dll. Dan masih banyak lagi jenis kasus dan punya jenis solusi yang berbeda2..
Forex itu bukan bisnis satu2nya di Dunia ini. Bidang bisnis Forex hanyalah salah satunya, tapi dia banyak dipilih orang itu karena banyak faktor. Salah satunya bisnis ini dipandang bisnis yang enak karena waktunya flaxible. Bisa menentukan target sesuai kemampuan. Bisa dikerjakan dimana2. Bisnis yang tdk punya saingan. Dll.. tapi klo alasan kita bertahan dalam dunia forex ini Cuma karena ini satu2nya jalan untuk bisa cepat kaya maka anda sudah tersesat dijalan yang sesat. Karena diri anda sebenarnya sudah menjadi bukti bahwa argumentasi tersebut salah.
Mungkin ada yang masih ingat waktu sedang liburan di Dubai saya pernah posting status yang bercerita bahwa saya habis menerima telpon dari seseorang di Indonesia dan krn saking enaknya ngobrol saya sampai harus membayar roaming sejumlah ‘sekian’. Ada yang ingat? Saya ceritakan detilnya tanpa menyebut orangnya ya demi kenyamanan bersama. (Sorry ya om saya share pengalamannya untuk contoh baik bagi kita semua. Hehehe)
Beberapa bulan lalu saya dan kawan2 IMI Surabaya (ikatan motor indonesia) touring motor Surabaya – Jogjakarta. Sesampainya dijogja keesokan paginya seseorang yang sudah lama sekali ingin ketemu dgn saya akhirnya bisa bertemu. Dia seorang trader yang sy kenal melalui facebook jg. Krn waktu saya kosong akhirnya saya persilakan untuk datang dan bertemu di hotel Tentrem tempat kami bermalam. Seperti kebanyakan kawan2 yang bertemu dgn saya biasanya klo sdh berkeluarga saya meminta untuk dtg bersama keluarganya biar sekalian silaturahmi dan kenal sesama dan anak2nya juga bisa main dgn anak2 saya. Di lobby hotel beliau menceritakan segala kesulitan dan keluh kesahnya terhadap dunia trading dan kondisi ekonominya yang sudah habis2an krn trading. Lama kami ngobrol ngalor ngidul, gelas demi gelas kopi silih berganti. Hehe. Sampai menjelang akhir pertemuan, krn wkt itu anak2 beliau jg sdh selesai berenang, beliau minta saran. Apa saran dan tanggapan saya terhadap semua ceritanya tersebut.
Waktu itu saya hanya menanyakan beliau kerja apa sebelum jadi trader dan apa keahlian beliau. Dan beliau menjawab sebelumnya adalah tukang pasang dan perbaiki AC. (maaf ya om saya sebut secara ekplisit. Hiks). Pada saat yang bersamaan saya menyarankan untuk berhenti sama sekali dari aktifitas trading dan kembali memulai aktifitas lamanya. Waktu itu saya ceritakan kepada beliau bagaimana kesulitan saya waktu ingin memasang AC dgn segera di Jakarta tapi tukang pasang AC yg sy hubungi rata2 full book semua. Tapi saya sarankan beliau mengkombinasi kemampuan lamanya dengan teknologi yang beliau miliki sekarang. saya menyarankan untuk menyebarkan berita offline dan online. Saya jg meminta beliau bekerja berdua dulu dgn adiknya yang saat itu tinggal bersama beliau krn sdng kuliah di jogja dll. Saya sarankan demikian juga krn wkt itu saya merasakan jogja itu panas sekali seperti surabaya jadi dimusim panas seperti waktu itu pasti banyak sekali yang ingin pasang AC dll. Singkat cerita berselang beberapa bulan kami tdk berkomunikasi. Tiba2 waktu di Dubai itu ada tlp dari nmr yang sy ga kenal dan iseng saya angkat, ternyata beliau menelpon.
Dalam sambungan tlp tersebut beliau berterima kasih pada saya karena sekarang (pada saat itu) perekonomian beliau mulai membaik. Waktu itu beliau menceritakan bahwa sekarang beliau sdh tdk mengerjakannya sendiri lagi tapi sudah punya 8 orang karyawan dgn zona kerja yang berbeda2. Penghasilan bulanannya (Bersih) klo ditotal bisa mencapai 6 juta. Beliau skrng Cuma dirumah terima orderan dan membuat jadwal kerja. Dan masih banyak lagi. Padahal seingat saya dari saya bertemu beliau sampai tlp itu terjadi ga lebih dari 4 bulan. Pada sambungan tlp itu juga beliau meminta saran kembali apa pendapat saya klo beliau mau mencoba kembali dunia trading krn sdh punya cukup modal dan uang oprasional keluarga sudah aman. Saat itu saya persilakan dgn syarat meninggalkan trading pola lama dan memulai dgn pola baru yaitu menggunakan MINDSET, MANANGEMENT, dan DISIPLIN. Dan sampai sekarang ‘alhamdulilah’ belum tlp lagi. Tapi saya yakin keadaannya pasti akan terus membaik dan membaik. Kita doakan sama2 ya.. ‪#‎Amin‬.
Dari kisah sahabat kita itu beliau berubah bukan karena saran saya yang hebat. Krn jujur aja waktu saya memberi saranpun saya ga banyak mikir, apa yang terlintas difikiran saya aja kemudian saya sarankan kebeliau. Krn keberhasilan beliau bukan karena ide saya tapi karena kerja keras beliau yang mau berubah. See.... bagaimana cepatnya perubahan beliau ketika memutuskan untuk BERUBAH sampai akhirnya punya penghasilan bulan yang cukup dan bisa menata hidupnya kembali. Karena beliau sadar kesalahannya kemudian tau cara berubahnya dan sangat bekerja keras untuk berubah krn 3 unsur itu beliau bisa berhasil.
Sebenernya orang2 seperti beliau ini yang saya harapkan bisa muncul kepermukaan agar menjadi contoh untuk yang lainnya. Tapi klo ‘beliau’ tdk berkenan juga sama sekali tdk masalah krn itu menjadi wilayah pribadi masing2. Tapi nanti sosok2 seperti beliau ini yang akan ikut bicara didepan pada acara silaturahmi nanti. Mau ga mau pokoknya saya paksa. Hahahaha. (Piss om. He). Semoga bisa dipetih hikmah dari cerita keberhasilan beliau ya dan kita semua bisa meniru kesuksesan dan kerja kerasnya. Amin ‪#‎SalamSefur‬